Servant Leadership : Menjadi Pemimpin Penuh Kasih

Oleh Muhammad Fathin Haqqar (Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab, IAIN Parepare)
29 مايو 2024 بواسطة
Royyan

Menjadi pemimpin adalah salah satu perubahan peran yang menyenangkan bagi professional. Menjadi pemimpin berarti memdapatkan kepercayaan yang lebih besar, tanggung jawab yang lebih besar, tantangan yang lebih besar, serta mendapatkan peluang yang lebih besar lagi untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya, biasanya pemimpin adalah orang pilihan, mereka adalah individu yang memberikan kontribusi di atas rata-rata, mereka di anggap memiliki kemampuan unutk mengajak anggota timnya untuk memberikan hasil yang lebih baik juga, mereka adalah superplayer yang diharapkan sebagai supercoach. Untuk menjalankan peran yang berbeda dibutuhkan perilaku yang berbeda, perilaku yang berbeda akan muncul dari mindset yang berbeda, kita tidak, tidak akan efektif bila menjalankan peran dan tanggung jawab yang berbeda dengan perilaku yang lama atau mindset yang lama.

Ketika seseorang berada dalam posisi perubahan peran menjadi pemimpin, tentunya pasti sangat menginginkan dapat menciptakan suasana yang harmoni agar terciptalah sebuah kerjasama yang baik dan hubungan yang baik antara pemimpin dan anggota timnya. Salah satu cara agar seorang pemimpin dapat menciptakan kerjasama yang baik serta hubungan yang baik yaitu kepemimpinan yang berfokus pada pelayanan atau juga dikenal sebagai Servant Leadership. Dengan gaya kepemimpinam yang memprioritaskan pelayanan, pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan berfokus pada keberhasilan bersama.

Melalui opini ini, penulis akan memberikan poin-poin apa saja yang perlu diperhatikan ketika seorang pemimpin mengadopsi gaya kepemimpinan yang berfokus pada pelayanan atau servant leadership.

  1. Melayani Dengan Tulus
    Seorang pemimpin yang melayani akan berfokus pada kebutuhan dan kesejahteraan anggota timnya, pemimpin harus mendengarkan dengan penuh perhatian kepada anggota timnya serta memahami setiap anggota timnya dengan berempati kepada mereka agar dapat memberikan kenyamanan dalam lingkungan kerja.
  2. Kerendahan Hati
    Sifat rendah hati atau tawadhu' menjadikan pemimpin tidak merasa lebih hebat daripada orang lain serta tidak membuat pemimpin merasa berkuasa yang dimana semua harus berjalan dengan kemauannya yang dapat mengorbankan anggota timnya, menyuruh sana sini tanpa ikut membantu anggota timnya, pemimpin perlu mengingat bahwa apalah arti seorang pemimpin tanpa adanya anggota timnya, maka dari itu pemimpin seharusnya membantu anggota timnya melewati rintangan atau masalah yang sedang dihadapi bahkan pemimpin harus berdiri paling depan dari anggota timnya. Sifat tawadhu' juga dapat membuat pemimpin menjadi bijaksana apalagi ketika ada sebuah saran atau kritikan, kebijaksanaan seorang pemimpin dapat dinilai dari bagaimana dia bersikap atas saran dan kritikan yang ada, pemimpin yang baik akan sangat menghargai kritikan yang diberikan bukan malah marah atau bersikap agresif bahkan sampai membenci kepada orang yang memberikan kritikan, dengan demikian pemimpin yang terbuka terhadap kritik dapat membuat perbaikan dalam kepemimpinannya.
  3. Mengutamakan Anggota Tim
    Pemimpin yang melayani harus memperhatikan timnya tumbuh dan berkembang, memberikan peluang anggota timnya untuk mengasah keterampilan serta membuka ruang kepada timnya untuk berdiskusi membahas ide-ide baru.
  4. Kasih dan Empati
    Pemimpin yang penuh kasih dan empati akan memperhatikan perasaan dan kebutuhan anggota timnya, menunjukkan kepedulian dan perhatian serta berusaha memahami dari setiap sudut pandang anggota timnya. Dengan memahami dan menghargai perspektif dari setiap anggota timnya, pemimpin dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan anggota timnya, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan dapat mempengaruhi anggota tim secara efektif. Empati dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif, dimana anggota timnya akan merasa didengar, dihargai, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap keberhasilan dan kesuksesan tim.
  5. Menginspirasi Anggota Tim
    Pemimpin yang mempunyai skill dalam menginspirasi akan menciptakan dampak yang positif terhadap timnya, mengajak tim berpartisipasi terhadap perubahan serta mendorong inovasi dalam perbaikan.

 Menjadi seorang pemimpin yang mengikuti gaya kepemimpinan seperti servant leadership memanglah tidak mudah, pemimpin yang berfokus terhadap pelayanan seringkali mendahulukan kepentingan bersama dibanding dirinya sendiri, harus rendah hati dan tawadhu' agar keliatan berwibawa, selalu memberikan perhatian dan kepedulian serta menginspirasi anggota timnya untuk mecapai kesuksesan dan keberhasilan bersama.


في Opini
Royyan 29 مايو 2024
شارك هذا المنشور
علامات التصنيف
الأرشيف